- Diposting oleh : Hamba Allah
- pada tanggal : April 08, 2025
![]() |
Tgk. H. Muniruddin M. Diah |
IMNAD.or.id - Tgk. H. Muniruddin M. Diah, atau
yang lebih dikenal dengan sapaan Waled Kiran, adalah salah satu sosok
ulama dan mubaligh kharismatik asal Aceh yang telah lama mendedikasikan dirinya
dalam dunia dakwah, pendidikan, dan perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam.
Lahir di Kiran Baroh pada 11 Maret 1966, beliau merupakan putra dari pasangan
almarhum M. Diah dan Hj. Husniah.
Sejak kecil, Waled Kiran tumbuh
dalam lingkungan religius yang kental. Pendidikan dasar beliau tempuh di MIN
Kiran Dayah (1977–1983), dilanjutkan ke SMP Negeri Ulee Glee dan kemudian ke
Madrasah Aliyah Darul Munawwarah Kuta Krueng. Setelah menyelesaikan pendidikan
formal, beliau mengabdikan diri untuk memperdalam ilmu agama di Dayah Darul
Mu’arrif Lam Ateuk, Banda Aceh, sebuah ma’had yang dikenal kuat dalam tradisi
keilmuan klasik.
Semangat intelektual beliau tidak
berhenti di situ. Antara tahun 2013 hingga 2017, Tgk. Muniruddin menempuh
pendidikan tinggi di Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga, tempat ia
memperdalam kajian Islam secara lebih sistematis dan akademik. Perjalanan ini
menjadi bagian penting dalam membangun kapasitas dakwah dan peran strategisnya
di tengah umat.
Dalam dunia organisasi dan
kepemimpinan, Tgk. Muniruddin dikenal aktif dan penuh dedikasi. Ia pernah
menjabat sebagai Ketua Tastafi Pidie Jaya (2017–2020), dan sejak tahun 2021
menjabat sebagai Ketua Ittihādul Muballighīn Nanggroe Aceh Darussalam yang disingkat
dengan IMNAD, sebuah wadah yang mewadahi para dai dan mubaligh dalam
menyebarkan dakwah Islam yang teduh dan solutif.
Beliau juga turut berperan
penting dalam membidani lahirnya Rabithah Thaliban Aceh (RTA), sebuah
organisasi yang mempersatukan para santri di Aceh. Dalam perjalanan
organisasinya, beliau pernah dipercaya menjadi Ketua RTA Kabupaten Pidie.
Kiprah ini menunjukkan kepedulian dan keberpihakan beliau terhadap potensi
generasi muda Islam, khususnya kalangan santri.
Dalam dunia pendidikan Islam,
saat ini Tgk. Muniruddin merupakan Pimpinan Dayah Babul Ilmi Syafi'iyah Kiran,
Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, dan juga memimpin Dayah Baitul
'Amal Aceh yang berlokasi di Buket Teungeh, dalam kecamatan yang sama. Kedua
lembaga ini menjadi pusat pendidikan dan dakwah yang aktif membina santri dalam
ilmu syar'i dan akhlak Islami.
Kontribusinya dalam dunia fatwa
juga sangat menonjol. Sejak 2006 hingga 2024, beliau tergabung dalam Majelis
Fatwa Wali Nanggroe Aceh, lembaga yang memainkan peran penting dalam merumuskan
panduan syariat Islam di Aceh. Saat ini, beliau dipercaya mengemban amanah
sebagai Wakil Ketua I Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Pidie Jaya.
Sebagai seorang dai, Waled Kiran
tak hanya dikenal karena kapasitas keilmuannya, namun juga karena pesan-pesan
dakwahnya yang menyentuh dan membangkitkan semangat perjuangan. Dalam salah
satu kesempatan, beliau menegaskan pentingnya melanjutkan perjuangan Rasulullah
ﷺ.
"Rasulullah telah berjuang. Maka kita, sebagai pengikutnya, harus pula
melanjutkan perjuangan itu dengan berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai
Islam," demikian beliau menyampaikan dalam salah satu majelis dakwahnya.
Waled Kiran juga sangat peduli
terhadap pendidikan Islam. Salah satu bukti nyatanya adalah inisiasi beliau
terhadap pendirian MTs Tastafi di Pidie Jaya. Dalam peresmian madrasah
tersebut, beliau menyatakan: "Dengan hadirnya MTs Tastafi, kita
berharap pendidikan berbasis Tastafi dapat berkembang. Tapi mengapa SMP Tastafi
belum bisa didirikan di Pidie Jaya?" Sebuah pertanyaan retoris yang
mencerminkan kegelisahan dan harapan beliau akan kemajuan pendidikan Islam di
daerahnya.
Dalam kehidupan pribadinya,
beliau hidup bersama istri tercinta, Ny. Asmaul Husna, dan tetap menetap di
kampung halamannya, Kiran Daya, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya.
Sosoknya tetap sederhana, namun penuh pengaruh dalam masyarakat.
Dengan pengalaman panjang, keilmuan yang mumpuni, serta komitmen yang tinggi dalam dakwah dan pendidikan, Tgk. H. Muniruddin M. Diah merupakan salah satu figur penting dalam khazanah ulama Aceh masa kini. Dakwah beliau selain berisi seruan, juga laku hidup nyata yang menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang demi tegaknya nilai-nilai Islam di bumi Serambi Mekkah [Teuku Zulkhairi]