- Diposting oleh : Hamba Allah
- pada tanggal : April 09, 2025
IMNAD.or.id - Tgk. H. Nurdin M. Judon, yang akrab disapa Abi
Nas Jeunieb, adalah seorang ulama, Mubaligh dan politisi terkemuka asal
Aceh yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)
periode 2024-2029. Beliau lahir pada 9 Mei 1972 di Desa Lueng Teungoh,
Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Pendidikan agama beliau ditempuh di Dayah Ma'hadul Ulum
Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya Samalanga, sebuah lembaga pendidikan Islam
terkemuka di Aceh. Setelah menyelesaikan pendidikannya, beliau mendirikan dan
memimpin Dayah Dhiya Ulhaq Al Aziziyah di Jeunieb, Kabupaten Bireuen, yang
berfokus pada pengajaran ilmu-ilmu keislaman dan pembinaan generasi muda.
Dalam ranah politik, Abi Nas bergabung dengan Partai Adil
Sejahtera (PAS) Aceh dan terpilih sebagai anggota DPRA mewakili daerah
pemilihan Aceh 3, yang meliputi Kabupaten Bireuen. Di DPRA, beliau menjabat
sebagai anggota Komisi VII yang membidangi agama, budaya, pendidikan, dan
tenaga kerja, serta menjadi anggota Badan Anggaran DPRA, yang memiliki peran
strategis dalam pengelolaan dan pengawasan anggaran daerah.
Sebagai seorang ulama, Abi Nas aktif dalam menyampaikan
dakwah dan kajian keislaman melalui berbagai platform, termasuk media sosial. Beliau
sering membagikan pemikiran dan nasihatnya melalui akun Facebook resminya, yang
memiliki lebih dari puluhan ribu pengikut. Melalui platform tersebut, beliau
menyampaikan berbagai pesan keagamaan dan motivasi, seperti pentingnya ilmu
dalam mengatasi ketakutan dan urgensi berakhlak mulia.
Abi Nas juga dikenal aktif dalam kegiatan dakwah di berbagai
daerah. Baru-baru ini, beliau menghadiri acara Halal Bi Halal yang
diselenggarakan oleh Ikatan Santri Pandee (ISAP) Batee di Masjid Kemukiman
Pandee, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, di mana beliau menyampaikan ceramah
keislaman kepada jamaah yang hadir.
Melalui kiprahnya di bidang pendidikan, dakwah, dan politik,
Tgk. H. Nurdin M. Judon terus berupaya memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat Aceh, khususnya dalam pengembangan pendidikan Islam, penegakan
nilai-nilai moral, dan kesejahteraan sosial. [Teuku Zulkhairi]